Wednesday, October 3, 2007

Parade Pigment





Mungkin tidak salah kalau ada yang mengatakan bahwa varian warna yang paling menarik pada kucing adalah putih. Apabila Anda berkesempatan menghadiri sebuah cat show Anda akan melihat bahwa kucing berwarna putih mulus yang tampil tanpa noda selalu menimbulkan kesan glamour dan cantik.

Ketertarikan manusia pada kucing-kucing "berwarna" putih sepertinya tidak terbatas pada hanya menikmati penampilan kucing-kucing tersebut - namun juga pada bagaimana "warna" tersebut terbentuk.

PIGMENTASI

Sama dengan yang terjadi pada manusia dan hewan lain warna yang terbentuk pada rambut, kulit dan mata pada kucing terbentuk melalui proses pigmentasi. Dalam proses pigmentasi sel warna atau Melanin menyebar ke jaringan dan memberikan warna.

Pada kucing dikenal 2 (dua) jenis melanin yaitu Eumelanin yang menghasilkan warna Black dan "turunannya" yaitu; Blue, Chocolate, Lilac, Cinnamon dan Fawn. Karenanya warna-warna tersebut disebut "Black Based (Eumelanistic)Colours".

Kelompok warna kedua adalah "Red Based (Phaeomelanistic) Colours" yang dihasilkan oleh sel warna Phaeomelanin terdiri dari Red dan Cream.

Lalu bagaimana "warna" putih terbentuk? Apa sel warna yang membentuknya?

Kalau Anda perhatikan saya selalu memberikan tanda kutip sebelum dan sesudah kata warna yang terletak sebelum kata putih. Bukan tanpa alasan karena secara genetis putih tidak termasuk ke dalam warna, karena tidak terbentuk oleh sel warna. Jadi "warna" putih pada kucing merupakan hasil dari tidak terjadinya proses pigmentasi pada bagian yang menjadi putih tersebut.

Mengapa tidak terjadi pigmentasi? Apa saja yang bisa menghambat terjadinya pigmentasi?

Pada kucing ada 3 (tiga) kemungkinan penyebab tidak terjadinya pigmentasi;

1.Albinism

Albinism atau albino adalah cacat pada produksi melanin di mana individu tersebut tidak bisa menghasilkan sel melanin. Albinism diwariskan secara genetis.

Albinism memiliki tingkatan tingkatan yang berbeda. Pada tingkatan dimana tubuh kucing sama sekali tidak memproduksi melanin proses pigmentasi sama sekali tidak terjadi pada kulit (termasuk telapak kaki dan hidung), rambut (sehingga seluruh rambut kucing akan menjadi putih) dan mata - menghasilkan iris mata yang transparan dan akan terlihat "berwarna" kemerahan. Sekali lagi sebenarnya warna merah yang terlihat tidak berada pada iris mata kucing tersebut, melainkan pada jaringan di belakangnya.

2. Dominant White

Putih dominant adalah mutasi warna yang ditimbulkan oleh gen putih dominant (W).

Pada kucing-kucing dominant white pembentukan sel melanin terjadi secara normal dan dapat dibuktikan dari iris mata yang tidak transparan (Orange Eyed-White, Blue Eyed-White dan Odd Eyed-White).

Lalu kenapa seluruh rambutnya putih? Tidak seluruh anak kucing putih dilahirkan putih mulus, beberapa di antaranya memiliki sedikit warna di kepalanya, di antara kedua telinganya (disebut kitten cap) - dan sedikit informasi bagi Anda yang baru mulai berpikir untuk mengadopsi kucing berwarna putih; hal ini justru disukai oleh mayoritas breeder kucing yang mengembangbiakkan kucing putih. Alasannya akan kita bahas kemudian, karena saat ini kita akan fokus pada proses yang menyebabkan rambut kucing menjadi putih.

Supaya lebih mudah untuk dipahami marilah kita umpamakan proses pigmentasi sebagai pawai atau parade yang mungkin sebagian dari kita pernah melakukannya - dulu waktu kita masih di TK atau SD memperingati Hari Kemerdekaan negara kita.

Pada kelompok kucing Self Coloured sel melanin berparade dari garis start sampai finish - ibaratkan parade TK kita dulu menyelesaikan rute ke daerah di sekeliling TK kita dulu.

Pada kucing Dominant White parade itu dihentikan hampir seketika - katakanlah begitu seluruh iring-iringan parade baru keluar dari gerbang TK kita dulu atau bahkan saat baru barisan terdepan yang keluar dari gerbang. Pada kucing di mana sel-sel melanin sempat berparade sedikit lebih jauh kita akan mendapatkan anak kucing dengan kitten cap, sedangkan pada individu dimana baris terdepan dari parade sel-sel melanin baru "mencapai gerbang TK" kita akan mendapatkan anak kucing putih mulus tanpa kitten cap.

3. Complete White Spotting

"Complete White Spotting" adalah hasil ekspresi gen S yang memberikan varian-varian warna indah dari kucing-kucing yang sebagian tubuhnya memiliki "berwarna" putih dan bagian yang lain memiliki warna-warna dan pola-pola tabby.

Ekspresi gen S yang sangat bervariasi memberikan kita kucing-kucing dengan variasi bagian yang putih, ada yang memiliki sedikit bagian putih (dengan lebih banyak bagian yang berwarna) dan sebagian yang lain memiliki lebih banyak bagian putih (dengan sedikit bagian berwarna).

Dibandingkan dengan kucing-kucing Self Coloured dan kucing-kucing Self White maka sel-sel melanin pada kucing-kucing dengan gen S ini berparade lebih jauh dari sel-sel melanin pada kucing Self White tapi tetap tidak menyelesaikan parade sampai ke garis finish seperti yang dilakukan sel-sel melanin pada kucing Self Coloured, seumpamanya kalau kita dulu berhenti berparade di luar lingkungan TK kita. Kalau sel-sel melanin-nya berhenti tidak jauh setelah "keluar dari lingkungan TK" maka anak kucing yang dilahirkan akan memiliki lebih banyak bagian yang putih, sebaliknya kalau sel-sel tersebut berhenti berparade saat "sudah hampir kembali memasuki gerbang TK" anak kucing yang dilahirkan akan memiliki lebih banyak bagian yang berwarna.

Sampai disini semoga semuanya cukup jelas.

Lalu kenapa breeder kucing-kucing putih menyukai anak kucing yang lahir dengan kitten cap?

Jawabannya adalah karena hal itu menunjukkan bahwa sel-sel melanin berparade cukup jauh dan breeder-breeder tersebut berharap bahwa pigmentasi terjadi pada organ pendengaran yang mengakibatkan pendengaran anak kucing tersebut normal, karena salah satu penyebab ketulian pada kucing putih adalah tidak terjadinya pigmentasi pada salah satu organ pendengaran - bukan karena adanya gen tertentu.




No comments: