Wednesday, October 24, 2007

Sejarah pet food, cat food...cat food... dan cat food. (bag I)

Saya percaya kita semua, saya dan Anda yang membaca weblog saya setidaknya pernah melihat orang memberi makan kucing, atau karena Anda memelihara kucing maka secara kontinu berurusan dengan makanan kucing - atau sama seperti saya dan beberapa teman saya; Anda mungkin pernah sangat pusing karena makanan kucing?

Bisa dikatakan sepanjang bulan Agustus dan September saya menghabiskan sekitar 8 jam setiap akhir pekan..... untuk "bersenang-senang" membuat lebih dari 8 kilogram makanan kucing karena menghilangnya satu merk makanan kucing yang berslogan;'the first grain free cat food" itu.

Kemudian saat mudik ke rumah orang tua untuk berlebaran saya sempat bertemu seorang teman yang kebetulan juga seorang cat breeder yang sudah jauh lebih lama memelihara kucing dibandingkan saya. Saat saya bertanya mengenai merk makanan yang dia berikan pada kucing-kucingnya dan dia menyebutkan sebuah merk, saya tertegun. Tanpa bisa ditahan (ya.... mulut saya memang hampir selalu bergerak sangat cepat....) saya bertanya;"Oh, jadi Anda tidak keberatan kucing yang Anda sayang-sayang, yang katanya ibarat anak sendiri - makan jagung? Anda membeli cat food sedemikian mahal dan bahan yang tercantum paling depan adalah "corn"?"

Setibanya kami di sebuah pet shop di Jakarta (beginilah "nasib" breeder - Lebaran bukan jalan-jalan ke rumah saudara dan kerabat; malah pergi ke pet shop....) saya menanyakan kapan kira-kira merk cat food yang sudah "menyiksa" saya dengan menghilang dari peredaran tersebut akan tersedia lagi. Jawabannya;"Barangnya sudah ada di Tanjung Priok, tapi tertahan - tidak bisa keluar karena menunggu health clearance dari produsennya sehubungan dengan merebaknya wabah penyakit sapi - PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) di negara tempat produsen cat food tersebut", demikian pemilik pet shop tersebut menjelaskan.

Kenapa memilih makanan kucing komersial sedemikian memusingkan untuk saya, meskipun sudah ada merk-merk makanan kucing "premium" bahkan "super premium"?. Artikel ini ditulis untuk berbagi dengan Anda semua apa yang saya pelajari mengenai makanan kucing komersial selama ini.

Sejarah industri makanan hewan peliharaan.
Sejarah industri makanan hewan peliharaan komersial tidak bisa dilepaskan dari James Spratt, seorang ahli peralatan listrik berkebangsaan Amerika Serikat yang tinggal di London pada tahun 1860. Dia melihat anjing-anjing memakan remahan-remahan biskuit yang dibuang di sekitar pelabuhan. Hal inilah yang memberikan ide bagi dirinya untuk mulai memperkenalkan biskuit yang dibuat khusus untuk anjing. Pada tahun 1890 perusahaannya sudah berkembang demikian pesat.
Meskipun perkembangan industri makanan hewan peliharaan berkembang pesat namun baru menarik perhatian umum secara besar-besaran pada awal tahun 1900-an. Setelah Perang Dunia I daging kuda kalengan diperkenalkan di Amerika Serikat dibawah merk Ken-L Ration sebagai usaha untuk membuang kuda-kuda yang mati. Pada tahun 1930 makanan kucing dalam kaleng dan makanan anjing berbentuk daging kering diperkenalkan oleh Gaines Food Co.
Perang Dunia II hampir saja menghancurkan industri makanan hewan peliharaan dalam kaleng karena kebijakan untuk mengutamakan penggunaan logam untuk kepentingan perang, namun selepas Perang Dunia II industri makanan hewan peliharaan dalam kaleng tidak lagi terbendung dan berkembang sangat pesat - penjualan dengan segera mencapai angka US $ 200 juta! Makanan hewan peliharaan saat itu terutama dijual dalam bentuk makanan basah dalam kaleng, namun pada tahun 1956 makanan hewan peliharaan dalam bentuk pellet diperkenalkan. Pada dasarnya makanan ini adalah makanan basah yang diolah sampai kemudian bisa dibentuk menjadi pellet - kemudian disemprot dengan zat-zat nutrisi sintetis untuk menggantikan kandungan nutrisi alami yang hilang selama proses pembuatan.
Sampai disini Anda sudah mengetahui alasan pertama mengapa memilih makanan kucing komersial sangat membingungkan untuk saya; karena kucing selama proses evolusinya yang memakan waktu sedemikian panjang berkembang untuk menjadi hewan pemangsa yang memakan makanan dengan kandungan nutrisi alami - bukan nutrisi sintetis.

No comments: